Butiran Emas Sang Bunda
Sahabat, ingatkah engkau ketika ibumu reLa tidur tanpa seLimut demi meLihatmu tidur nyenyak dg dua seLimut membaLut tubuhmu ?Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap Lembut kepalamu ?
Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu, ketika ia meLihatmu terbaring sakit .
Simpan sejenak kesibukan* duniawi yg seLaLu membuatmu Lupa untuk puLang .
SegeraLah jenguk ibumu yg berdiri menantimu di depan pintu bahkan sampai maLam pun kian Larut .
Jangan biarkan engkau kehiLangan saat* yg akan kau rindukan di masa datang, ketika ibu teLah tiada, tak ada Lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita .
Tak ada Lagi senyuman indah tanda bahagia .
Yang ada hanyaLah kamar kosong tiada penghuninya .
Yang ada hanyalah baju yg digantung di Lemari kamarnya .
Tak ada Lagi yg menyiapkan sarapan pagi untuk kamu makan .
Tak ada Lagi yg reLa merawatmu sampai Larut maLam ketika engkau sakit .
Tak ada Lagi dan tak kan ada Lagi yg meneteskan air mata mendoakanmu di setiap hembusan nafasnya .
Kawan, berdoaLah untuk kesehatannya dan rasakanLah peLukan cinta dan kasih sayangnya .
Jangan biarkan engkau menyesaL di masa datang .
KembaLiLah pada ibu yg seLaLu menyayangimu .
KenangLah semua cinta dan kasih sayangnya . . .
0 Responses to “Butiran Emas Sang Bunda”: